Perang besar antara kaum muslimin dan musyrikin pun berkecamuk di
Badar, dan Abul Ash berada di barisan kaum musyrikin. Zainab menanti
kabar dengan gundah gulana. Tak beberapa lama berita pun datang, kaum
muslimin memenangi peperangan. Zainab merasa sangat bergembira akan
kemenangan ayahnya, tetapi bagaimana dengan suaminya? Abul Ash seperti
berita yang ia dengar telah menjadi tawanan kaum muslimin di Yatsrib.
Kaum muslimin meminta tebusan yang sangat mahal untuk para tawanan.
Keluarga Abul Ash yang kaya ingin menebusnya, tetapi Zainab ingin ia
membayar tebusan untuk suaminya. Maka diutuslah Amr bin Robi saudara
laki-laki Abu Ash ke Yatsrib. Sesampai di sana ia menemui Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam sambil memberikan seuntai kalung ia berkata,
“Zainab mengutusku untuk mengirimkan ini sebagai tebusan untuk
suaminya.” Melihat kalung yang sangat beliau kenal, karena itu adalah
pemberian istrinya sebagai hadiah di hari pernikahan Zainab, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam merasa tersentuh hatinya, lalu beliau berkata,
“Maukah kalian membebaskan Abul Ash untuknya (yaitu Zainab) dan
mengembalikan tebusannya?” Para sahabat pun menyetujui. Kemudian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membebaskan Abul Ash
dengan syarat ia harus melepaskan Zainab dan mengembalikannya kepada
beliau, dan Abul Ash pun menyetujui permintaan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar